Langsung ke konten utama

Psikologi Klinis

A. Pengertian Psikologi Klinis
Hasil gambar untuk psikologi klinisPsikologi klinis ialah salah satu bidang terapan psikologi terapan selain psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi, dan lain-lain. Psikologi klinis menggunakan konsep-konsep psikologi abnormal, psikologi perkembangan, psikopatologi dan psikologi kepribadian, serta prinsip-prinsip dalam assesmen dan intervensi, untuk dapat memahami dan memberi bantuan bagi mereka yang mengalami masalah-masalah psikologis, gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal.
Berikut ini beberapa pemahaman psikologi klinis menurut pendapat beberapa para ahli:
1.     Menurut Witmer (1912), psikologi klinis merupakan metode yang digunakan untuk daoat mengubah dan mengembangkan jiwa seseorang berdasar pada hasil dari observasi serta eksperimen yang menggunakan teknik penanganan pedagosis.
2.     Menurut American Psychological Association (1935), psikologi klinis adalah bentuk dari psikologi terapan yang digunakan untuk menentukan kapasitas serta karakteristik tingkah laku dari individu yang mana menggunakan metode pengukuran assement, observasi, analisa, uji fisik, serta riwayat sosial agar mendapatkan saran dan rekomendasi yang digunakan individu untuk bisa menyesuaikan diri dengan tepat.
3.     Menurut J.H Resinck (1991), psikologi klinis merupakan bidang ilmu di dalam psikologi yang mana meliputi riset, pelayanan, serta pengajaran yang berkaitan akan prinsip-prinsip, metode, serta prosedur aplikasi yang digunakan untuk memahami, menduga, serta mengurangi ketidakmampuan dan ketidak nyamanan yang diterapkan dalam populasi klien dalam jangkauan yang lebih luas.
4.     Menurut Phares, psikologi kilinis merupakan bidang ilmu yang membahas dan mengkaji tentang diagnosis dan intervensi tentang penyembuhan masalah psikologis serta gangguan dan tingkah laku abnormal.
5.     Menurut Reber (1995), psikologi klinis adalah bidang psikologi yang berkaitan tentang perilaku menyimpang, abnormal, ataupun maladaptif.
6.     Menurut APA Division (1992), psikologi klinis mengintegrasikan ilmu, teori serta praktek untuk dapat memahami, memprediksi, serta mengurangi ketidaknyamanan dan distabilitas bahkan dapat memperbaiki adaptasi dan perkembangan pada pribadi manusia. Psikologi klinis memiliki fous pada aspek-aspek yang emosioanl, intelektual, psikologis, biologis, perilaku, dan sosial dari fungsi manusia di sepanjang hidupnya dan dalam berbagai macam budaya yang ada di semua tingkat sosial-ekonomi.
Secara sempit, psikologi klinis tugasnya ialah mempelajari orang-orang abnormal atau subnormal. Tugas utamanya adalah menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan klinis yang biasanya dilakukan di rumah sakit. Secara luas, Psikologi Klinis adalah bidang psikologi yang membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan serta rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak memandang apakah ia abnormal atau subnormal. Phares(1992), psikologi klinis menunjuk pada bidang yang membahas kajian, diagnosis, dan penyembuhan (treatment) masalah-masalah psikologis, gangguan (disorders) atau tingkah laku abnormal. Kesimpulan dari pengertian dan definisi di atas terlihat bahwa psikologi klinis mencakup assesmen atau psikodiagnostik, penelitian, dan terapi bagi masalah - masalah psikologis, gangguan penyesuaian diri, maupun perilaku abnormal.
B. Istilah lain Psikologi Klinis
Gambar terkait
Yap Kie Hien (1968) mengemukakan beberapa istilah lain untuk “Psikologi Klinis”. Istilah-istilah tersebut adalah :
1.     Psikopatologi
Adalah bidang yang mempelajari patologi atau kelainan dari proses kejiwaan. Istilah ini digunakan dalam lingkungan psikiatri. Psikopatologi sebenarnya tidak masuk psikologi klinis, namun seorang psikolog klinis harus menguasai psikopatologi agar berhasil dalam pekerjaan diagnostiknya.
2.     Psikologi Medis
Adalah suatu penjabaran dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk ilmu kedokteran. Tujuannya adalah untuk melengkapi pengetahuan dokter tentang gambaran biologis manusia dengan gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi psikis, berpikir, pengamatan, afek serta kehidupan perasaan pada manusia normal.
3.     Psikologi Abnormal
Istilah ini baru populer pada tahun 50-an. Nama ini diciptakan oleh psikolog-psikolog yang ingin mengklasifikasi keadaan yang tidak normal yang mungkin terjadi pada individu.
4.     Psikologi Konflik dan Pato-Psikologi,
Kedua nama ini diusulkan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang membutuhkan pertolongan psikolog tidak selalu “sakit”. Pertolongan psikolog dapat diberikan kepada mereka yang mengalami kesulitan, misalnya konflik, ketegangan, dan sebagainya yang dapat mengganggu keseimbangan.
5.     Mental Health dan Mental Hygiene
Istilah mental hygiene lebih dekat dengan bidang kedokteran. Istilah ini lebih banyak membahas dari segi penyembuhan. Mental health lebih banyak membahas dari segi preventifnya. Mental hygiene bertugas mempertahankan dan memelihara kesehatan mental dan mencegah terjadinya gangguan mental.
C. Disfungsi Psikologis
1.     Gangguan mental menurut model medis dan psikologis
Menurut model medis, penyakit mental adalah suatu penyakit dengan sebab yang natural yang dapat dikaji secara ilmiah dan dapat diobati. Konsep media mengenai disfungsi psikologis :
a.      Penyakit adalah akibat yang memiliki etiologi.
b.     Penyakit merupakan gangguan organik murni.
c.      Penyakit psikologis analog dengan penyakit fisik.
d.     Penderita mendapatkan penyakit bukan karena adanya kesalahan pada dirinya.
e.      Penyembuhan tergantung pada intervensi dari profesional yang terlatih
f.      Penyakit merupakan proses universal dan bukan kultural, meskipun manifestasinya dipengaruhi oleh kultural.
Namun menurut model psikologis, Psikopatologis bukan hanya penyakit pada fungsi psikologis tetapi juga sebagai disorder (gangguan) yang disebabkan oleh faktor psikologis yaitu faktor kesadaran dan ketidaksadaran. Orientasi terkini terhadap gangguan mental :
1.     Gangguan mental sebagai kondisi biomedis à harus dirawat di RS, intervensi dengan obat.
2.     Gangguan mental sebagai kondisi psikologis dan sosial à perawatan dengan psikoterapi
Konsep Normal dan Abnormal
1.     Seseorang dikatakan normal bila:
a.      Tidak sakit
b.     Dalam kondisi rata-rata seperti orang lain
c.      Memiliki konformitas terhadap norma sosial
d.     Memiliki kematangan secara ideal atau hampir ideal
2.     Seseorang dikatakan abnormal bila:
a.      Statistical Infrequency
b.     Disability or Dysfunction,
c.      Personal Distress
d.     Violation of Societal Norms.
D. Penyebab Gangguan Psikologis
1.     Penyebab gangguan psikologis mempunyai 3 faktor, yaitu :
a.      Faktor Biologis : Keturunan genetis, Kondisi medis, Kerusakan otak, Paparan stimulus tertentu dari lingkungan.
b.     Faktor Psikologis : Pengalaman traumatis, Asosiasi yang dipelajari, Distorsi persepsi, Pola pikir irasional
c.      Faktor Sosiokultural : Hubungan intim, Interaksi social, Politik, Diskrimasi kelompok.
2.     Prinsip Biopsikososial
Psikologi klinis menggunakan istilah biopsikososial untuk menjelaskan interaksi antara tiga dimensi penyebab abnormalitas, yaitu :
a.      Faktor Biologis
1)     Genetik
2)     Gangguan dalam fungsi fisik
3)     Kerusakan otak
b.     Faktor Psikologis
1)     Pengalaman hidup yang bermasalah
2)     Interpersonal – antar individu
3)     Intrapsikis – antara pikiran dan perasaan
c.      Faktor Sosiokultural
1)     Siklus pengaruh sosiokultural
2)     Immediate circle  orang paling sering berinteraksi
3)     Extended circle hubungan yg lebih luas dibandingkan immediate circle
4)     Environment circle hubungan dengan orang - orang di sekitar kita namun jarang berinteraksi,
d.     Perspektif Biopsikososial
Diathesis-Stress Model
Setiap individu dilahirkan dengan membawa predisposisi (diathesis) masing-masing yang membuat mereka memiliki risiko mengalami gangguan psikologis bila mengalami pengalaman hidup tertentu.
E. Ruang Lingkup Psikologi Klinis
Hasil gambar untuk psikologi klinisBerdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa psikologi klinis memiliki ruang lingkup yang spesifik, yaitu penelitian, asesmen, dan intervensi.
1.     Penelitian
Dalam psikologi klinis memiliki tujuan untuk membuktikan kebenaran suatu teori dalam praktik memahami keunikan perilaku, perasaan, dan pikiran individu klien. Sebagai contoh, melakukan penelitian untuk dapat meramalkan kerentanan individu klien  terhadap serangan depresi dengan metode pendekatan penelitian yang sesuai.
2.     Assesment
Asesmen merupakan proses pengumpulan informasi mengenai klien untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai dirinya yang akan digunakan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan dalam proses selanjutnya, Menurut Bernstein dan Nietzel (1980) ada empat komponen dalam proses asesmen psikologi klinis, yakni:
a.      Perencanaan dalam prosedur pengumpulan data
b.     Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan tes
c.      Pengolahan data dan pembentukan hipotesis
d.     Mengomunikasikan data asesmen
Etika dalam asesmen psikologi klinis
a.      Proses pengumpulan informasi, pemrosesan data, dan penyusunan laporan asesmen membuat psikolog klinis memiliki informasi pribadi subjek
b.     Informasi pribadi tersebut seringkali bersifat sensitif sehingga klien tidak ingin informasi tersebut diungkapkan pada orang lain
c.      Psikolog klinis memiliki tanggung jawab etik untuk menggunakan dan menyajikan seluruh informasi yang terkumpul dengan hati-hati
3.     Intervensi

Intervensi secara umum adalah upaya untuk mengubah perilaku, pikiran, perasaan seseorang yang meliputi penggunaan prinsip-prinsip psikologi untuk menolong orang menangani masalah-masalah dan mengembangkan kehidupannya yang memuaskan.

Sumber: 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Perkembangan

1. Pengertian Psikologi Perkembangan A dalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam  ruang lingkup psikologi , ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan  mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu. Ilmu psikologi perkembangan adalah sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku, lebih tepatnya menjelaskan terkait analisa ilmiah dari perubahan tingkah laku pada seseorang selama hidupnya. Awalnya, bidang ilmu ini hanya menggmbarkan perubahan perilaku ketika masa anak-anak saja, namun kini meluas hingga mempelajari tentang efek tak langsung seseorang dari masa anak-anak pada kehidupannya saat ini. Dari hasil analisa inilah nantinya anda bisa mengetahui adanya perubahan tingkah laku bahkan penyimpangan di dalam diri seseorang. Di dalam psikologi perkembangan, banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian, kecerdasan, moralitas, serta pe...

Psikologi Pendidikan

Pengertian Psikologi Pendidikan Psikologi diartikan sebagai studi ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dan tingkah laku manusia (Slater, 2005). Psikologi pendidikan dimaksudkan untuk memberikan pengaruh dalam kegiatan pendidikan pembelajaran dan proses belajar mengajar yang lebih efektif dengan memperhatikan respon kejiwaan dan  tingkah laku anak didik. Keadaan sistem pembelajaran, cara mengajar, dan anak didik di setiap daerah tidaklah sama.Kebiasaan anak didik ketika berada di lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan terkadang juga berbeda.  Psikologi pendidikan muncul untuk memberikan perbaikan pada dunia pendidikan dalam menerapkan kurikulum, proses belajar mengajar, layanan konseling dan evaluasi untuk mendapatkan kualitas anak didik yang lebih baik. Psikologi pendidikan bermaksud untuk menerapkan psikologi ke dalam proses yang membawa pengubahan tingkah laku, dengan kata lain untuk mengajar. Arti psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari ten...

Psikologi Industri dan Organisasi

A. Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Indusri dan organisasi adalah cabang yang relatif baru psikologi yang diciptakan untuk perusahaan dan organisasi yang dibutuhkan struktur yang lebih. Psikologi Industri mampu menyediakan struktur ini dengan menilai perilaku karyawan demi kebaikan perusahaan. Hal ini sering disebut sebagai organisasi psikologi karena penekanannya pada analisis individu yang bekerja untuk berbagai organisasi. Psikologi industri mempelajari perilaku karyawan dalam lingkungan kerja. Walaupun psikologi industri tidak dimulai sampai tahun 1920-an, disiplin telah berkembang pesat dan merevolusi tempat kerja dalam abad terakhir. Karena tempat kerja adalah suatu sistem sosial, penerapan cabang ilmu psikologi ini berguna dalam memahami kompleksitasnya. Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi menurut para ahli 1.      Blum dan Naylor, menyebut psikologi industri dan organisasi sebagai aplikasi dari fakta dan prinsip psikolo...